-->

Tempat Wisata Teluk Cendrawasih


Jika anda sudah bosan dengan tempat wisata di pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Lombok, cobalah mengunjungi Papua, propinsi di pulau ujung timur Indonesia yang dulunya bernama Irian Jaya. Di Papua, anda bisa mencoba sensasi luar biasa pesona alam di Taman Nasional Teluk Cendrawasih yg lazim dikenal dengan Teluk Cendrawasih saja.
Teluk Cendrawasih mewakili ekosistem pantai, hutan mangrove, terumbu karang, dan hutan tropika di pulau Papua/Irian Jaya. Teluk Cendrawasih sendiri merupakan taman nasional terluas di Indonesia dengan komposisi daratan dan pesisir pantai 0,9%, pulau-pulau 3,8%, terumbu karang 5,5%, dan lautan 89,8%.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih menyimpan 150 jenis species dari 15 famili yang menyebar di tepian pulau-pulau besar dan kecil. Ekosistem terumbu karang dibagi menjadi dua zona yaitu zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope). Di Teluk Cendrawasih ini anda bisa melihat berbagai macam karang seperti karang hitam (Antiphates sp.), koloni karang biru (Heliopora coerulea), famili Faviidae dan Pectiniidae, dan berbagai macam karang lunak.


Tidak kalah dengan Wakatobi dan Raja Ampat, Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki berbagai jenis ikan. Tidak kurang dari 209 jenis ikan menghuni kawasan Teluk Cendrawasih, diantaranya adalah damselfish, butterflyfish, parrotfish, angelfish, rabbitfish, dan anemonefish. Ada juga Hiu raksasa yg jinak karena tidak memangsa manusia. Hiu jenis ini namanya Hiu Paus (whale shark), panjangnya bisa mencapai 14 meter namun makannya hanya ikan teri dan gerakannya lambat.
Selain dari keluarga pisces, ada juga jenis moluska seperti keong strombidae (Lambis spp.), keong cowries (Cypraea spp.), triton terompet (Charonia tritonis), keong kerucut (Conus spp.), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Jika anda beruntung, berbagai jenis kura-kura atau penyu bisa ditemukan atau bahkan foto berenang bersama penyu. Penyu yang sering mendarat di daratan taman nasional ini adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Dan ikan yang berukuran raksasa di Teluk Cendrawasih, anda bisa melihat paus biru (Balaenoptera musculus), Duyung (Dugong dugon), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu. Mereka sering menampakkan diri di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Ikan-ikan raksasa ini tidak melakukan migrasi seperti paus di Australia atau samudra Atlantik sehingga setiap saat bisa anda temui.

Tempat Wisata menarik lainnya

Selain pesona berbagai jenis ikan di Teluk Cendrawasih, ada goa alam yang merupakan peninggalan zaman purba, sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Misowaar, gua dalam air dengan kedalaman 30 meter di Tanjung Mangguar. Sejumlah peninggalan dari abad 18 masih bisa anda jumpai di beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior, dan Yomber.
Beberapa pulau yang saying untuk dilewatkan adalah:
  • Pulau Rumberpon, untuk pengamatan burung, penangkaran rusa, wisata bahari, menyelam dan snorkeling, dan kerangka pesawat tempur jaman penjajahan Jepang yang jatuh di laut.
  • Pulau Nusrowi, bagus untuk menyelam dan snorkeling, wisata bahari, dan pengamatan satwa.
  • Pulau Mioswaar, terdapat sumber air panas, air terjun, menyelam dan snorkeling, pengamatan satwa dan wisata budaya.
  • Pulau Yoop dan perairan Windesi, untuk pengamatan ikan paus dan ikan lumba-lumba.
  • Pulau Roon, untuk pengamatan satwa burung, menyelam dan snorkeling, air terjun, wisata budaya.
Untuk bisa menikmati berbagai keindahan ala mini, waktu berkunjung terbaik adalah saat musim kemarau antara Mei sampai Oktober setiap tahunnya. Anda harus mendapat izin terlebih dahulu dari pengelola atau pemerintah daerah setempat.

Transportasi menuju Teluk Cendrawasih

Berhubung lokasi Teluk Cendrawasih berada di ujung timur Indonesia, bagi anda yang tinggal di Indonesia bagian barat bisa memilih beberapa alternatinf sebagai berikut:
Pesawat terbang: dari Jakarta, Surabaya, Denpasar, Ujung Pandang/Makasar, Jayapura, naik pesawat dengan tujuan Biak, dilanjutkan ke Manokwari atau Nabire.
Kapal Laut: dari Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang/Makasar, dan Jayapura naik kapal laut ke Manokwari atau Nabire.
Dari Manokwari ke lokasi Taman Nasional (Pulau Rumberpon) naik longboat sekitar 5,5 jam perjalanan.
Bisa juga dari Manokwari menuju kota kecamatan Ransiki menggunakan mobil sekitar 3 jam perjalan dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam.

Akomodasi di Teluk Cendrawasih

Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) belum tersedia hotel maupun penginapan. Umumnya pengelola pemandu wisata penyelaman (dive operator) memberi pelayanan tinggal di atas kapal atau live-aboard selama 4-10 hari. Dengan live-aboard, semua kebutuhan harian sudah disediakan, seperti tempat tidur, makanan, air tawar, peralatan dan pemandu diving. Paket penyelaman seperti ini memang lebih mahal daripada paket umum tetapi kelebihannya adalah anda bisa menyambangi dan menyelami pulau-pulau kecil yang tersebar di Taman Nasional Teluk Cendrawasih.
Ada pilihan lain jika anda berminat menginap, yaitu dengan menginap di pondok wisata BTNTC di Distrik Rumberpon tentunya menghubunginya terlebih dahulu. Pilihan lainnya adalah anda tinggal di rumah-rumah penduduk dengan menyewanya.
Kalau penasaran dengan resort yang ada, bisa mencoba Ahe Resort yang dikelola oleh orang asing. Paket yang ditawarkan seharga 1120 USD sudah termasuk transfer, pemandu, dan makan. Banyak penyelam professional dan petualang menginap di Ahe Resort.

Tempat Wisata Pulau Umang


Tahukah Anda bahwa ujung barat Banten punya tempat liburan keren selain Carita? Bila di pesisir selatan ada pantai Sawarna, di ujung banten ada Pulau Umang. Hanya 5 menit dari pulau Jawa. Oleh karenanya, layak untuk jadi daftar tujuan liburan tahun ini. Pulau Umang yang menawarkan berjuta pesona keindahan, seperti panorama pantai yang indah, pasir putih, olahraga pantai, penginapan yang nyaman, dan santapan yang lezat.
Pulau Umang masih terbilang di kawadan Provinsi Banten. Pulau ini memiliki pasir putih, air laut yang jernih dan berbagai fasilitas yang bisa memanjakan Anda. Dari jakarta, Anda harus menyusuri jalan darat relatif jauh menuju daerah Sumur, sekitar 183 km dari Jakarta lewat Pandeglang. Rute ini ditempuh kurang lebih 6 jam. Kemudian dilanjutkan dengan menyeberang laut menggunakan speedboat menuju Pulau Umang, dengan waktu tempuh hanya 5 menit.
Cukup muda untuk bisa berlibur ke Pulau Umang. Ada dua rute perjalanan darat yang bisa dilewati, yaitu keluar tol Serang Timur atau Cilegon Barat. Rute pertama lewat Tol Jakarta-Merak, keluar di Serang Timur (km 71), lantas mengikuti jalan Pandeglang sampai Labuan, kemudian menuju Taragong-Citeurup-Cigeulis-Cibaliung-Cimanggu dan akhirnya sampai di Sumur. Rute kedua, melalui Tol Jakarta-Merak, keluar di Cilegon Barat, lantas mengikuti Anyer-Carita sampai bertemu lagi dengan Labuan, kemudian mengikuti jalur yang sama dengan rute pertama sampai ke Sumur.
Lama dan penatnya waktu perjalanan akan terbayar setelah tiba dilokasi. Cottage dengan atap cantik berbentuk cangkang hewan umang-umang, yang menjadi ciri khas Pulau Umang, siap menyambut kedatangan Anda.
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di pulau Umang, seperti snorkeling, bermain jet ski dan banana boat. Hanya sekedar duduk di pantai menikmati semilir angin dan deburan ombak pun bisa anda nikmati. Pasir pantai Pulau Umang sangat bersih dan putih. Masih banyak karang-karang dan ganggang di tepiannya.
Jika anda suka bermain di tepi pantai, bisa ditemui banyak ikan-ikan kecil berenang dan keramba milik nelayan. Pengelola pulau telah mempersiapkan taman bermain bertema outbond dan kolam renang khusus anak-anak yang menghadap laut lepas bagi wisatawan yang membawa anak-anak. Tak hanya itu, pengunjung bisa juga memanfaatkan tepian pantai yang luas untuk bermain bola.

Liburan terasa lengkap dengan sajian kuliner selepas bermain seharian di pantai. Anda bisa mencoba hidangan lezat khas Pulau Umang aneka seafood. Makanan khas pulau Umang adalah ikan kakap merah dan kerapu. Tak perlu khawatir, bagi Anda yang tidak suka hidangan seafood, restoran di Pulau Umang juga menyediakan aneka olahan daging dan menu lainnya.
Di malam hari, pengunjung dihibur oleh pertunjukkan musik organ tunggal lengkap dengan penyanyi bersuara meru. Di penghujung malam, kamar-kamar bertema rumah panggung siap dijadikan tempat peristirahatan. Di Pulau Umang ada 30 kamar dengan pembagian, 15 kamar menghadap sunset dan 15 kamar menghadap sunrise, Anda bebas memilih kamar yang akan ditempati.
Jika ingin berlibur ke Pulau Umang pada musim liburan dan rela berdesak-desakan, Anda harus memesan kamar jauh-jauh hari, karena pulau ini akan dipadati wisatawan. Untuk menginap selama 3 hari 2 malam kira-kira dibutuhkan biaya Rp 1.200.000 per orang untuk bisa menikmati semua keindahan Pulau Umang.

Menikmati Keindahan Laut Ditemani Rusa Di Pulau Peucang

Apakah Anda pernah mendengar Pulau Peucang, Tak usah pergi jauh guna menikmati kecantikan alamnya sebab pulau ini berada di wilayah Banten.
Keindahan terumbu karang, hamparan pasir putih, serta air lautnya yang jernih telah menunggu para pengunjung yang hendak berlibur. 
Tempat wisata ini sangat sesuai bagi Anda yang memiliki hobi memancing atau berenang bahkan menyelam ataupun sekadar snorkeling.
Menariknya, di pulau ini juga Anda bisa menyaksikan keberadaan sekelompok rusa.Bahkan, UNESCO menobatkan pulau ini sebagai salah satu dari situs alam warisan dunia sebab mempunyai keanekaragaman flora dan faunanya. 
Pulau Peucang terletak di Selat Panaitan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, lokasinya berada di sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon. 

Jarak untuk mencapai pulau ini memang cukup jauh, jika Anda menggunakan mobil akan memakan waktu lebih dari 9 jam dari Jakarta kemudian menyeberang sekitar satu jam untuk tiba ditempat ini, Tetapi jauhnya perjalanan akan langsung terbayarkan ketika Anda tiba di pulau ini.
Anda dapat menemukan tempat penginapan di Pulau kecil ini jadi tak perlu bingung jika hendak menyambangi tempat ini. Pulau ini juga selalu ramai dikunjungi para wisatawan selain menikmati keelokan laut, umumnya mereka langsung meneruskan perjalanan untuk menuju Taman Nasional Ujung Kulon.
Berada di tempat ini Anda harus berhati-hati terhadap barang bawaan Anda. Bukan copet yang harus diwaspadai tetapi para hewan yang terkadang sering iseng mengambil barang bawaan Anda. Biasanya mereka suka jahil membawa kacamata, topi, bahkan kamera Anda.
Ketika berada Pulau Peucang, mungkin sinyal ponsel Anda agak tidak terkoneksi. Walaupun begitu, Anda akan merasa puas dengan panorama liburan di hutan serta pantai yang cantik ini. Gelombang laut Pulau ini yang tak begitu tinggi menjadikan pulau ini begitu nyaman untuk dijadikan tempat berjalan-jalan sembari menyaksikan kala matahari akan terbenam. 

Temukan Harta Karun Dengan Menyelam Di Laut Pulau Abang

Tanda kekayaan bahari Indonesia juga terlihat di Kepulauan Riau. Para wisatawan yang hobbi selam wajib menyambangi Pulau Abang di Kepulauan Riau guna mendapatkan harta karun yang terdapat di bawah laut.
Pulau Abang, salah satu surga bagi penyelam di Kepulauan Riau. Di tempat ini terdapat taman laut dengan kekayaan terumbu karang. Keelokannya semakin terlihat dengan beraneka macam biota laut yang penuh warna.
Hanya dengan menyelam sampai15-18 meter, Anda sudah bisa mendapatkan koral indah dengan beragam biota lautnya. 
Kecantikan bawah laut Pulau Abang bahkan dapat disejajarkan dengan keelokan Bunaken maupun Raja Ampat yang sudah lebih dahulu terkenal.
Di laut Pulau Abang bisa Anda menemukan spesies karang langka, yakni blue coral, yang susah didapatkan di lokasi lain.Sebab, blue coral hanya menetap di laut yang jernih dengan kualitas air yang baik. 
Bagi ikan-ikan yang tinggal di laut ini, Anda bisa memperoleh ikan selar, kakap merah,  ikan lencing, ikan pinang, pasir merah, serta ikan buntal.
Jika hendak menyelam di Pulau Abang, Anda harus mencari waktu yang sesuai agar ombak di bawah laut tidak begitu kencang. Saat yang sesuai untuk menyelam di laut Pulau Abang ialah pada Maret sampai Agustus bisa juga dari bulan Agustus sampai September.

Terletak di bagian selatan Kota Batam, menjangkau Pulau Abang tidaklah rumit. Pulau Abang bahkan bisa dilintasi dengan mengendarai mobil dari Batam sekitar 2 jam. Perjalanan selanjutnya Anda wajib melintasi Sungai Budus dengan menggunakan bot pompong, sebutan perahu bagi penduduk lokal.
Di Pulau ini Anda tidak hanya dapat menjelajahi satu pulau saja bahkan hingga tiga pulau, yakni Pulau Ranuh, Pulau Abang Besar, serta Pulau Pengalap. Ketiga pulau ini bisa Anda tempuh dengan mempergunakan kapal cepat yang banyak terdapat dilokasi ini.

Simbol Kecantikan Para Bangsawan Suku Dayak Diukur Panjang Telinga

Tak cuma suku pedalaman luar negeri yang mempunyai ciri khas tersendiri dalam menyimbolkan kecantikan seorang wanita Di Indonesia, Anda juga bisa menmperolehnya pada Suku Dayak, Kalimantan.
Di suku ini, symbol wanita yang dipandang cantik adalah mereka yang mempunyai telinga panjang.
Hampir serupa dengan yang dilaksanakan oleh para leluhur Suku Kayan di Thailand terhadap keturunan penerus mereka. Adat istiadat yang dijaga secara turun temurun ini sudah dimulai sejak wanita Suku Dayak masih bayi dan cuma dilakukan oleh mereka yang berasal dari keluarga para bangsawan.
Layaknya menggunakan anting-anting di telinga, wanita Suku Dayak juga melaksanakan hal serupa. Bedanya, anting yang mereka pakai terbuat dari kuningan yang selalu ditambah jumlahnya, semakin berat antingnya, maka telinga akan semakin panjang.

Sayangnya, sekarang ini sudah sangat jarang keturunan penerus yang mengabadikan telinga panjang ini. Argumentasinya pun beragam, tetapi kebanyakan mengaku mereka sering diejek ketika berada di sekolah. Suku Dayak yang mempunyai adat istiadat di antaranya ialah Dayak Iban, Dayak Punan Dayak Kayaan, Dayak Taman.

Bhutan, Surga Himalaya Yang Asri Dan Mempesona

Bhutan adalah negara terakhir yang dimiliki oleh dunia sebagai negara yang tidak tercemar polusi, selain itu Pemerintahan Bhutan juga sangat menjaga kelestarian tradisi dan budaya setempat sehingga jumlah kunjungan wisata sangat dibatasi kurang lebih 25.000 orang setahun. Saat ini Bhutan juga dikenal sebagai salah satu destinasi termahal didunia, Ia juga dijuluki Shangrilla (Surga) di Himalaya. Sebagian besar dari negara tersebut masih ditutupi hamparan berwarna hijau nan asri namun, Bhutan tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga aura spiritual yang sangat kental lewat peninggalan vihara-vihara Buddhis. Business Week menobatkan Bhutan sebagai Negara paling bahagia didunia pada tahun 2006 lalu.
Bhutan merupakan salah satu negara Buddhis, hal ini bisa dilihat dari sejarah terbentuknya negara ini tidak terlepas dari unsur Buddhis. Masyarakat Bhutan menyebut Bhutan sebagai ‘Druk Yul’ atau ‘Tempat Naga’. Sebutan ini diberikan oleh seorang Bhiksu di Tibet. Konon ceritanya bahwa Bhiksu tersebut mendengar suara naga untuk menyebarkan Buddha Dharma di satu tempat dan ternyata tempat tersebut adalah Bhutan sekarang ini, maka Bhiksu tersebut pun menyebut Bhutan adalah Druk Yul.
Ikon wisata yang paling terkenal di Bhutan adalah Tiger’s Nest atau Taktsang Monastery yang percis berada pada tebing jurang yang sangat terjal. Tiger’s Nest ini adalah sebuah vihara yang memiliki sejarah bahwa dulu Guru Padmasambhava bermeditasi di goa yang di atas gunung tersebut dengan menaiki harimau terbang dari Tibet. Oleh karena itulah, tempat tersebut oleh masyarakat Bhutan dianggap sangat sakral dan kemudian pun dibangun vihara dekat goa sakral tersebut. Selain itu, tempat wisata yang tidak kalah menarik yaitu di pusat ibukota Bhutan, Thimpu, terdapat rupang Buddha Perunggu Dordenma yang berukuran raksasa setinggi 169 kaki percis dibangun di kaki gunung, yang disebut dengan Buddha Point. Dari puncak itu, para turis dapat melihat keindahan serta keadaan lingkungan alam sekitar kota Thimpu, sehingga tidak heran bila banyak selebritis dunia seperti Leonardi Dicaprio, Tony Leung, dan selebritis kelas atas lainnya yang melangsungkan pernikahan di Bhutan.
Bhutan sungguh merupakan suatu pilihan yang harus dipertimbangkan bagi kita yang ingin menikmati keindahan alam yang masih asri, dan yang paling terutama bagi yang ingin merasakan spiritual yang mendalam. Kita dapat mengunjung Punakha, kota tua di Bhutan untuk menikmati pemandangan menakjubkan hutan pinus dan sungai punakha serta Dochula Pass yang terletak diketinggian 3050 dan memiliki 108 Stupa.
Takin, hewan nasional Bhutan dapat kita lihat di Sangaygang. Beberapa tempat bersejarah seperti Thimphu Dzong (tempat pemerintahan Raja Bhutan), Heritage Museum yang mendeskripsikan peninggalan bersejarah Bhutan dan Natipnal Memorial Chorten yang dibangun untuk menghormati King Jigme Dorji Wangchuk, raja terdahulu.
Berbagai objek wisata religius lainnya dapat dikunjungi selama mengunjungi Bhutan seperti Kyichu Lhakhang yang merupakan salah satu vihara tertua di Bhutan. Lhakhang Jambhay di Bumthang juga patut dikunjungi karena merupakan salah satu dari 108 candi yang dibangun oleh Raja Tibet Sontsen Gompa.

Nepal, Negeri Eksotis Berbalut Nafas Hindu

Nepal, negara kecil yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, menggenggam catatan sejarah Hindu yang kuat. Hal ini terbukti dari banyaknya kuil dan situs bernafaskan Hindu yang tersebar di sana. Berbatasan dengan Cina dan India, Nepal tak lepas dari pegunungan Himalaya nan masyur. Dengan delapan dari sepuluh puncak tertinggi di dunia yang terletak di sana, pemandangan alam negeri ini tentu menakjubkan. Berikut ini adalah sejumlah obyek wisata populer di negara yang memiliki bendera berbentuk segitiga siku-siku :
Kuil Pashupatinath

photo by wikipedia.org
Inilah kuil Hindu tertua di Kathmandu, ibukota Nepal. Namanya diambil dari nama Pashupati, raja segala hewan. Kuil ini telah berdiri sejak abad ke-400, dibuat khusus untuk menghormati dewa Siwa. Kuil Para Mahluk Hidup, julukan kuil ini, telah menjadi salah satu tujuan para peziarah Hindu dari segala penjuru dunia.
Setelah beberapa bagiannya mengalami kerusakan akibat rayap, kuil Pashupatinath dibangun kembali pada abad ke-17 oleh raja Bhupendra Malla. Para pendeta di kuil ini disebut Bhattas, sementara kepala pendeta disebut Mool Bhatt. Pada saat Nepal masih berbentuk kerajaan, kepala kuil bertanggung jawab langsung kepada raja. Namun setelah pemerintahan Nepal berubah menjadi republik, kebiasaan tersebut terhenti.
Kuil Pashupatinath dibangun dengan gaya arsitektur khas Nepal. Didominasi warna emas dan perak, serta dihiasi oleh banyak ukiran kayu. Atapnya yang bertingkat dua terbuat dari perunggu yang dilapisi emas. Terdapat beberapa patung dan gambar dewa, selain patung dewa Siwa tentunya, di antaranya patung Nandi, berupa kerbau besar yang dilapisi kuningan. Mengalir di samping kuil ini adalah sungai Bagmati yang dianggap suci, di mana ribuan peziarah kerap melakukan ritual mandi pada festival Shivaratri.
Lapangan Istana Kathmandu

photo by wikipedia.org
Terdapat tiga lapangan istana (durbar square) di Nepal, salah satunya adalah lapangan istana Kathmandu. Tempat yang terdaftar sebagai situs warisan budaya di UNESCO ini merupakan kompleks di mana terletak sejumlah istana, kuil, museum, dan patung dari abad ke-12 dan abad ke-18. Adalah Sankharadev, yang diyakini sebagai orang yang berjasa dalam pembuatan konstruksi lapangan istana Kathmandu.
Lapangan istana Kathmandu merupakan tempat kediaman keluarga kerajaan Nepal hingga abad ke-19. Di sana kerap diselenggarakan berbagai perayaan. Beberapa daya tarik utama yang terdapat di sana antara lain :
  • - Kompleks istana Hanuman Dhoka. Sesuai namanya, kompleks istana ini dibangun untuk menghormati Hanuman, sang dewa kera. Di depan pintu masuk istana berdiri patung dewa tersebut yang dipercaya dapat mengusir roh jahat. Istana ini dihiasi oleh panel-panel dan jendela-jendela kayu berukir. Tempat ini sekaligus berfungsi sebagai museum raja Tribhuwan dan museum Mahendra.
  • - Kumari Chowk. Di sini para wisatawan dapat melihat rumah Kumari. Kumari adalah gadis muda dari Shakya yang terpilih sebagai hasil reinkarnasi dewi Durga, ibu para dewi Hindu.
  • - Manju Deval. Kuil bertingkat tiga untuk memuja dewa Siwa, yang dibangun pada 1692.
  • - Kasthamandap. Menurut legenda setempat, kuil yang dulunya hanya sebuah tempat pertemuan ini dibuat dari kayu sebuah pohon saja. Kuil ini merupakan tempat untuk memuja Gorakhnath. Nama ibukota Nepal, Kathamandu, diambil dari nama kuil ini. Setahun sekali diselenggarakan sebuah perayaan besar di sini, di mana peziarah berkumpul semalam suntuk untuk saling bertukar kisah tentang legenda kuil tersebut sambil menikmati beraneka hidangan.
Para wisatawan juga dapat berkeliling dengan mengendarai rickshaw, kendaraan beroda tiga, untuk menikmati pesona lapangan istana yang merupakan titik penting di Kathmandu ini.
Gua Gupteshwar

photo by wetlandnepal.org
Di Pokhara, sebuah kota danau yang terletak sekitar 200 km di barat lembah Kathmandu, terdapat sebuah gua yang menjadi obyek wisata yang dianggap sakral. Dikatakan sakral karena sebuah lingga dewa Siwa dilestarikan di dalam gua tersebut.
Gua Gupteshwar terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah gua alami sepanjang 40 meter, tempat lingga Siwa berada. Mulut guanya setinggi dua meter dengan lebar tiga meter. Begitu memasuki gua, sejumlah ruang dengan gang-gang kecil telah menanti. Terdapat beberapa gang yang begitu kecil sehingga harus dilalui dengan cara merangkak. Untuk mencapai lingga Siwa yang dianggap memiliki kekuatan untuk menyembuhkan pelbagai penyakit, wisatawan harus melewati ribuan anak tangga. Bagian kedua dari gua adalah yang menuju ke air terjun Davis, salah satu air terjun ternama di Nepal yang terkenal akan keindahan dan kedamaian suasananya.
Pokhara adalah kota ketiga terbesar di Nepal. Berada di ketinggian 827 meter di atas permukaan laut, kota ini kaya akan keindahan alam yang luar biasa dan digemari oleh para pecinta alam sebagai tempat untuk rafting, kayaking, dan mendaki gunung.

Tibet, Tempat Wisata Musim Dingin Terbaik di Asia

Tibet dan Dalai Lama memang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Negeri yang relatif tertutup dari dunia luar ini ternyata memiliki pesona alam yang mempesona untuk dinikmati apalagi ketika musim dingin tiba.

Menunggangi Yak, mengunjungi Istana Pola tempat Dalai Lama, atau bercengkerama dengan penduduk setempat sambil mendengar cerita tentang Yeti dan menyantap burger Yak didampingi Butter Tea seakan menambah kehangatan ketika menikmati musim dingin di negeri ini.

Negeri yang berada di pegunungan Himalaya ini berada di ketinggian sekitar 4,000-5,000 m di atas permukaan laut. Dengan ketinggian seperti itu, semua wisatawan yang berkunjung ke Tibet perlu mempersiapkan diri agar terhindar dari AMS (Acute Mountain Sickness) dan mempersiapkan air minum agar terhindar dari dehidrasi.

Berkunjung ke Tibet dapat dilalui dari dua tempat yaitu lewat negara Cina atau Nepal.

Di Negeri para Dalai ini Anda bisa menikmati hamparan padang rumput di Shegar, Danau Yamdrok Tso (salah satu danau terbesar di Tibet), deretan Pegunungan Himalaya dengan salju abadinya, menunggang binatang khas Tibet, Yak, dan melihat rumah khas Tibet yang berbentuk kotak-kotak.

Selain itu, Anda juga bisa berkunjung ke beberapa monastery (tempat bhiksu menuntut ilmu) agama Buddha diantaranya adalah Tashi Lunpo Monastery, Pelkor Chode Monastery dan Drepung Monastery.  Kuil yang biasa terbuka untuk umum seperti Kubum Stupa di Gyangtse, Jokhang Temple di Lhasa, dan sebuah benteng kuno di kota tua Gyangtse juga menarik untuk dikunjungi.

Bagi Anda yang ingin menikmati kebesaran bangsa Tibet Anda bisa berkunjung ke Istana Potala di kota Lhasa yang merupakan istana kebesaran bangsa ini dan menjadi istana musim dingin bagi Dalai Lama. Istana ini berdiri sejak abad ketujuh dengan 1,000 ruangan yang tersebar di 13 lantai. Di istana ini juga banyak tersimpan berbagai benda bersejarah bangsa Tibet, termasuk jasad para Dalai Lama sebelumnya yang tersimpan di dalam stupa-stupa yang erbuat dari emas.

Istana lainnya yang patut dikunjungi adalah Norbulinka Palace atau istana musim panas. Puas menikmati kemegahan istana yang terdapat di negara ini Anda bisa berjalan-jalan santai sejenak mengunjungi Barkhor Market. Di pasar ini Anda bisa mendapatkan aneka suvenir seperti lukisan yang disebut Thangka, barang-barang kerajinan tangan yang terbuat dari tulang Yak, atau sekedar mencicipi makanan khas bangsa Tibet.

Bagaimana, tertarik untuk mengunjunginya?


(Berbagai Sumber)

Wisata Budaya Istano Basa Pagaruyung

Istano Basa Pagaruyung berlokasi di Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar dan 108 kilometer dari Ibu kota Sumatera Barat, Padang.  Istano Basa Pagaruyung  adalah bangunan rumah adat  Minangkabau berbentuk rumah gadang  yang dibuat dengan mempedomani Istana yang pernah ada sebelumnya dan mempedomani bangunan rumah gadang lainnya.

Komplek Istano Basa Pagaruyung yang mulai dibangun pada tanggal 27 Desember 1976 ini adalah nama tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi Pusat Kerajaan Minangkabau pada masanya, konstruksi bangunannya berbeda dengan rumah tempat tinggal rakyat.

Dimasa Kerajaan Minangkabau Istano Basa Pagaruyung memainkan peran ganda, sebagai rumah tempat tinggal keluarga kerajaan dan sebagai Pusat Pemerintahan. Kerajaan Minangkabau yang dipimpin oleh seorang raja yang dikenal “Rajo Alam“ atau “Raja Diraja Kerajaan Minangkabau“.
Kepimpinan Rajo Alam dikenal dengan “Tali Tigo Sapilin“ dan Pemerintahannya dikenal dengan “Tungku Tigo Sajarangan“.     Rumah Gadang Minangkabau dibangun berdasarkan mufakat semua anggota kaum dan atas persetujuan Panghulu Nagari dan dibiayai oleh Suku ( paruik ) serta Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat pelaksanaan adat dalam kehidupan masyarakat, dan Rumah Gadang merupakan bukti nyata kemampuan adat dalam mempersatukan kepentingan, inspirasi dan kebutuhan anggota kaum untuk menciptakan iklim dan kehidupan yang damai, adil dan harmonis dibawah penghulu kaum.

Istano Basa berarti Istana yang besar atau agung. Istana raja alam ini terus menggali beberapa modifikasi dimana istana yang pertama berada di Puncak Bukit Batu Patah ( Bukit yang berada di belakang bangunan istano sekarang )  kemudian pindah ke Ranah Tanjung Bungo Pagaruyung dan terakhir di Gudam.
Istano Basa Pagaruyung sekarang merupakan duplikat dari istano yang dibakar oleh Belanda tahun 1804 bertempat di Gudam. Pada tahun 1976 Istano Basa Pagaruyung dibangun kembali yang lahir dari pemikiran pemerintah dalam rangka melestarikan nilai-nilai adat, seni dan budaya serta sejarah Minangkabau bertempat di Balai Janggo Pagaruyung.

Istano Basa Pagaruyung merupakan objek wisata primadona di Kabupaten Tanah Datar khususnya, dan Sumatera Barat pada umumnya. Istano Basa Pagaruyung terdiri dari 3 ( tiga ) lantai, 72 tonggak serta 11 gonjong. Dilihat dari segi arsitekturnya bangunan Istano Basa Pagaruyung memperlihatkan ciri-ciri khas dibandingkan dengan bangunan Rumah Gadang yang terdapat di Minangkabau. Kekhasan yang dimiliki bangunan ini tersirat dari bentuk fisik bangunan yang dilengkapi ukiran falsafah dan budaya Minangkabau. Istano Basa Pagaruyung dilengkapi dengan Surau, Tabuah Larangan, Rangkiang Patah Sambilan, Tanjung Mamutuih dan Pincuran Tujuah.

Bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Objek Wisata Istano Basa Pagaruyung, sangat mudah dijangkau oleh kendaraan roda 2 ( dua ), kendaraan roda 4 ( empat ) serta kendaraan tradisional “Bendi“ yang terdapat di Kota Batusangkar.
Istano Basa Pagaruyung dapat ditempuh melalui :
1.    Kota Padang via Kubu Kerambil + 105 Km
2.    Kota Bukittinggi via Simpang Baso + 35 Km
3.    Melalui Pintu Gerbang Simpang Piladang berbatasan dengan Wilayah Kabupaten 50 Kota berjarak + 45 Km

Tari Kecak Bali

Tari Kecak disebut juga sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sinta dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Sejarah Tari Kecak (Bali)
Sejarah Tari Kecak (Bali)
Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.

Tidak diketahui secara pasti darimana tari kecak ini berasal, dan dimana pertama kali berkembang. Namun ada suatu macam kesepakatan pada masyarakat Bali kecak pertama kali berkembang menjadi seni pertujukan di Bona, Gianyar, sebagai pengetahuan tambahan kecak pada awalnya merupakan suatu tembang atau musik yang dihasil dari perpaduan suara yang membentuk melodi yang biasanya dipakai untuk mengiringi tari Sanghyang yang disakralkan. Dan hanya dapat dipentaskan di dalam pura. Kemudian pada awal tahun 1930an seniman dari desa Bona, Gianyar mencoba untuk mengembangkan tarian kecak dengan mengambil bagian cerita Ramayana yang didramatarikan sebagai pengganti Tari Sanghyang sehingga tari ini akhirnya bisa dipertontontan di depan umum sebagai seni pertunjukan. Bagian cerita Ramayana yang diambil pertama adalah dimana saat Dewi Sita diculik oleh Raja Rahwana.

Perkembangan Tari Kecak Di Bali

Tari kecak di Bali mengalami terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun 1970-an. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita untuk pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayana tapi juga bagian bagian cerita yang lain dari Ramayana.

Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan kegiatan seperti festival tari Kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah atau pun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kecak dengan mengambil cerita dari Mahabarata.

Namun rekor ini dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali.

Pola Tari Kecak


Sebagai suatu pertunjukan tari kecak didukung oleh beberapa factor yang sangat penting, Lebih lebih dalam pertunjukan kecak ini menyajikan tarian sebagai pengantar cerita, tentu musik sangat vital untuk mengiringi lenggak lenggok penari. Namun dalam dalam Tari Kecak musik dihasilkan dari perpaduan suara angota cak yang berjumlah sekitar 50 – 70 orang semuanya akan membuat musik secara akapela, seorang akan bertindak sebagai pemimpin yang memberika nada awal seorang lagi bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau rendah seorang bertindak sebagai penembang solo, dan sorang lagi akan bertindak sebagai ki dalang yang mengantarkan alur cerita. Penari dalam tari kecak dalam gerakannya tidak mestinya mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Jadi dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai karena yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.

(Dikutip dari berbagai sumber)

Kesenian Tari Reog Ponorogo

Reog merupakan kesenian terkenal asli warisan leluhur Indonesia yang berasal dari Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Kesenian Reog Ponorogo sampai sekarang masih aktif dan di kenal dari seluruh masyarakat Indonesia bahkan wisatawan mancanegara.

Reog Ponorogo yang kita kenal identik dengan kekuatan dunia hitam, preman ataupun kekerasan lainnya serta lepas pula dari dunia mistis ketimuran dan kekuatan supranatural. Salah satu pertunjukkan yang ada pada reog yakni mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat 50kg yang digigit sepanjang pertunjukan berlangsung.
Sejarah Kesenian Tari Reog Ponorogo
Tak hanya itu seni reog ponorogo diiringi oleh beberapa gamelan seperti kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung dan lain sebagainya. Didalam reog ponorogo juga ada warok tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlah anggota grup reog ponorogo sekitar 20-30an, sedangkan peran utama ada di warok dan pembarongnya.

Reog dimanfaatkan sebagai sarana mengumpulkan massa dan merupakan saluran komunikasi yang efektif bagi penguasa pada waktu itu. Ki Ageng Mirah kemudian membuat cerita legendaris mengenai Kerajaan Bantaranangin yang oleh sebagian besar masyarakat Ponorogo dipercaya sebagai sejarah.

Adipati Batorokatong yang beragama Islam juga memanfaatkan barongan ini untuk menyebarkan agama Islam. Nama Singa Barongan kemudian diubah menjadi Reog, yang berasal dari kata Riyoqun, yang berarti khusnul khatimah yang bermakna walaupun sepanjang hidupnya bergelimang dosa, namun bila akhirnya sadar dan bertaqwa kepada Allah, maka surga jaminannya.

Selanjutnya kesenian reog terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Kisah reog terus menyadur cerita ciptaan Ki Ageng Mirah yang diteruskan mulut ke mulut, dari generasi ke generasi.

Menurut legenda Reog atau Barongan bermula dari kisah Demang Ki Ageng Kutu Suryonggalan yang ingin menyindir Raja Majapahit, Prabu Brawijaya V. Sang Prabu pada waktu itu sering tidak memenuhi kewajibannya karena terlalu dipengaruhi dan dikendalikan oleh sang permaisuri. Oleh karena itu dibuatlah barongan yang terbuat dari kulit macan gembong (harimau Jawa) yang ditunggangi burung merak. Sang prabu dilambangkan sebagai harimau sedangkan merak yang menungganginya melambangkan sang permaisuri.

Selain itu agar sindirannya tersebut aman, Ki Ageng melindunginya dengan pasukan terlatih yang diperkuat dengan jajaran para warok yang sakti mandraguna. Di masa kekuasaan Adipati Batorokatong yang memerintah Ponorogo sekitar 500 tahun lalu, reog mulai berkembang menjadi kesenian rakyat. Pendamping Adipati yang bernama Ki Ageng Mirah menggunakan reog untuk mengembangkan kekuasaannya.

SEJARAH REOG PONOROGO


Menurut legenda Reog atau Barongan bermula dari kisah Demang Ki Ageng Kutu Suryonggalan yang ingin menyindir Raja Majapahit, Prabu Brawijaya V. Sang Prabu pada waktu itu sering tidak memenuhi kewajibannya karena terlalu dipengaruhi dan dikendalikan oleh sang permaisuri. Oleh karena itu dibuatlah barongan yang terbuat dari kulit macan gembong (harimau Jawa) yang ditunggangi burung merak.

Sang prabu dilambangkan sebagai harimau sedangkan merak yang menungganginya melambangkan sang permaisuri. Selain itu agar sindirannya tersebut aman, Ki Ageng melindunginya dengan pasukan terlatih yang diperkuat dengan jajaran para warok yang sakti mandraguna. Di masa kekuasaan Adipati Batorokatong yang memerintah Ponorogo sekitar 500 tahun lalu, reog mulai berkembang menjadi kesenian rakyat. Pendamping Adipati yang bernama Ki Ageng Mirah menggunakan reog untuk mengembangkan kekuasaannya.

Reog dimanfaatkan sebagai sarana mengumpulkan massa dan merupakan saluran komunikasi yang efektif bagi penguasa pada waktu itu. Ki Ageng Mirah kemudian membuat cerita legendaris mengenai Kerajaan Bantaranangin yang oleh sebagian besar masyarakat Ponorogo dipercaya sebagai sejarah. Adipati Batorokatong yang beragama Islam juga memanfaatkan barongan ini untuk menyebarkan agama Islam. Nama Singa Barongan kemudian diubah menjadi Reog, yang berasal dari kata Riyoqun, yang berarti khusnul khatimah yang bermakna walaupun sepanjang hidupnya bergelimang dosa, namun bila akhirnya sadar dan bertaqwa kepada Allah, maka surga jaminannya. Selanjutnya kesenian reog terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Kisah reog terus menyadur cerita ciptaan Ki Ageng Mirah yang diteruskan mulut ke mulut, dari generasi ke generasi.

Reog mengacu pada beberapa babad, Salah satunya adalah babad Kelana Sewandana. Babad Klana Sewandana yang konon merupakan pakem asli seni pertunjukan reog. Mirip kisah Bandung Bondowoso dalam legenda Lara Jongrang, Babad Klono Sewondono juga berkisah tentang cinta seorang raja, Sewondono dari Kerajaan Jenggala, yang hampir ditolak oleh Dewi Sanggalangit dari Kerajaan Kediri. Sang putri meminta Sewondono untuk memboyong seluruh isi hutan ke istana sebagai mas kimpoi. Demi memenuhi permintaan sang putri, Sewandono harus mengalahkan penunggu hutan, Singa Barong (dadak merak).

Namun hal tersebut tentu saja tidak mudah. Para warok, prajurit, dan patih dari Jenggala pun menjadi korban. Bersenjatakan cemeti pusaka Samandiman, Sewondono turun sendiri ke gelanggang dan mengalahkan Singobarong. Pertunjukan reog digambarkan dengan tarian para prajurit yang tak cuma didominasi para pria tetapi juga wanita, gerak bringasan para warok, serta gagah dan gebyar kostum Sewandana, sang raja pencari cinta.

Versi lain dalam Reog Ponorogo mengambil kisah Panji. Ceritanya berkisar tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana mencari gadis pujaannya, ditemani prajurit berkuda dan patihnya yang setia, Pujangganong. Ketika pilihan sang prabu jatuh pada putri Kediri, Dewi Sanggalangit, sang dewi memberi syarat bahwa ia akan menerima cintanya apabila sang prabu bersedia menciptakan sebuah kesenian baru. Dari situ terciptalah Reog Ponorogo. Huruf-huruf reog mewakili sebuah huruf depan kata-kata dalam tembang macapat Pocung yang berbunyi: Rasa kidung/ Ingwang sukma adiluhung/ Yang Widhi/ Olah kridaning Gusti/ Gelar gulung kersaning Kang Maha Kuasa. Unsur mistis merupakan kekuatan spiritual yang memberikan nafas pada kesenian Reog Ponorogo.

PEMENTASAN SENI REOG


Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,

Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.

Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Tempat Wisata Pulau Maratua

Pulau Maratua adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan negara Malaysia. Pulau Maratua ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur. Pulau berbentuk kecil panjang dan lengkung tajam ini berada di sebelah selatan dari Kota Tarakan dengan koordinat 2° 15′12″ LU, 118° 38′41″ BT (di bagian batas luarnya). Di pulau ini terdapat Danau Haji Buang dan Danau Tanah Bamban.
Pulau Maratua dan Derawan adalah Tujuan Turis Mancanegara setelah Raja Ampat Papua, Maratua Derawan Borneo. Pemandangan alam pulau ini sangatlah indah, tidak heran menjadi lokasi Favorite Wisatawan asing dan domestik. Dan disini merupakan lokasi penyu hijau yang terbanyak di Indonesia. Wisatawan mancanegara sering berkunjung ke pulau ini untuk snorkling maupun diving. Tidak heran jika Pulau Maratua dikenal dengan sebutan Paradise Island, surganya bagi para diver dan pemburu wisata kelautan.

Pulau Maratua adalah sebuah pulau kecil yang sangat indah. Keindahan pulau ini tidak hanya ditunjang oleh keindahan alamnya, namun juga segala hal yang hidup di pulau ini. Pulau Maratua termasuk pulau terluar di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau ini menjadi tujuan wisata terkenal dengan objek wisata bahari.
Penduduk yang tinggal di pulau ini adalah penduduk yang berasal dari Kalimantan. Karena itulah kebudayaan, adat dan tradisi mereka sangat mirip dengan tradisi dan budaya orang Kalimantan pada umumnya. Namun gaya kehidupan keseharian mereka sudah beradaptasi dengan alam pulau Maratua. Pemandangan di Maratua sungguh indah. Terlihat warna kemerahan di ufuk barat membuat horizon pesisir Pulau Maratua bagai lukisan alam nan indah. Dari sebuah resort lepas pantai, pemandangan sunset, tampak memukau. Pulau ini telah memiliki beberapa resort berkelas dunia yang menawarkan penginapan yang menyatu ditengah keindahan pulau ini. Rumah-rumah penginapan ini ada yang dibangun diatas air, sehingga pengunjung bisa berinteraksi dan menikmati keindahan biota laut Pulau Maratua. Yang membedakan pulau Maratua dengan objek wisata bahari Indonesia lainnya adalah keunikan biota yang hidup di pulau indah ini. Keindahan alam Maratua adalah tempat hidup dari beragam spesies unik khas pulau ini. Beberapa keunikan pulau ini antara lain:
1.Penyu
Tidak seperti di daerah lainnya, Penyu pulau Maratua hidup menetap di lingkungan pulau Maratua. Mereka bahkan juga bertelur di pulau dan hidup menetap di perairan Maratua.
Wisatawan dapat merasakan sensasi berenang bersama biota purba ini didalam air yang sangat jernih dan dangkal.Wisatawan juga bisa dengan mudah memberi makan Penyu dan berpose difoto saat berenang bersama Penyu.
2. Ubur-ubur tanpa sengat
Di dunia ini, tempat yang tercatat memiliki spesies Ubur-ubur tanpa sengat hanya di 2 tempat. Beruntung sekali negeri kita ini memiliki spesies Ubur-ubur ini. Hebatnya, jenis Ubur-ubur Tanpa Sengat di pulau ini tak hanya 1 jenis, tapi ada 4 jenis.
Wisatawan tak perlu takut sama sekali memegang jenis Ubur-ubur ini, bahkan dengan tangan telanjang. Inilah keunikan yang paling unik dari pulau Maratua yang sulit dicari tandingannya di dunia. Berfoto sambil memegang Ubur-ubur adalah sebuah momment yang tak bisa anda lakukan dibelahan dunia lain.Pesona inilah yang membuat para wisatawan betah berlama-lama berwisata di Pulau Maratua.

Tempat Wisata Pulau Bunaken

Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari ekosistem hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan/pesisir. Potensi daratan pulau-pulau taman nasional ini kaya dengan jenis palem, sagu, woka, silar dan kelapa. Jenis satwa yang ada di daratan dan pesisir antara lain kera hitam Sulawesi (Macaca nigra nigra), rusa (Cervus timorensis russa), dan kuskus (Ailurops ursinus ursinus). Jenis tumbuhan di hutan bakau Taman Nasional Bunaken yaitu Rhizophora sp., Sonneratia sp., Lumnitzera sp., dan Bruguiera sp. Hutan ini kaya dengan berbagai jenis kepiting, udang, moluska dan berbagai jenis burung laut seperti camar, bangau, dara laut, dan cangak laut.Jenis ganggang yang terdapat di taman nasional ini meliputi jenis Caulerpa sp., Halimeda sp., dan sp. Padang lamun yang mendominasi terutama di pulau Montehage, dan pulau Nain yaitu Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides,dan Thalassodendron ciliatum. Tercatat 13 genera karang hidup di perairan Taman Nasional Bunaken, didominasi oleh jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Yang paling menarik adalah tebing karang vertikal sampai sejauh 25-50 meter. Sekitar 91 jenis ikan terdapat di perairan Taman Nasional Bunaken, diantaranya ikan kuda gusumi (Hippocampus kuda), oci putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira), goropa (Ephinephelus spilotoceps dan Pseudanthias hypselosoma), ila gasi (Scolopsis bilineatus), dan lain-lain. Jenis moluska seperti kima raksasa (Tridacna gigas), kepala kambing (Cassis cornuta), nautilus berongga (Nautilus pompillius), dantunikates/ascidian.
Taman laut Bunaken sendiri memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut. Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.Sayang sekali akibat nama besarnya, banyak orang Indonesia yang bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di Tanah Lumimuut, merasa telah mengenal dan tahu tentang Bunaken, bicara tentang Taman Nasional Bunaken, berarti berbicara tentang International Heritage and a miracle of Bunaken. Banyak peneliti dari luar negeri sangat menyayangkan kesalahan informasi dari Indonesia. Bunaken lebih daripada sekedar tahu dalam buku, Bunaken adalah pengalaman menyelam.
Musim kunjungan terbaik: bulan Mei s/d Agustus setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi: Taman Nasional Bunaken dapat dicapai melalui Pelabuhan Manado, Marina Nusantara Diving Centre (NDC) di Kecamatan Molas dan Marina Blue Banter. Dari Pelabuhan Manado dengan menggunakan perahu motor menuju pulau Siladen dapat ditempuh + 20 menit, pulau Bunaken + 30 menit, pulau Montehage + 50 menit dan pulau Nain +60 menit. Dari Blue Banter Marina dengan menggunakan kapal pesiar yang tersedia menuju daerah wisata di pulau Bunaken dapat ditempuh dalam waktu 10-15 menit, sedangkan dari pelabuhan NDC menuju lokasi penyelaman di pulau Bunaken dengan menggunakan speed boat ditempuh dalam waktu + 20 menit.

Tempat Wisata Wakatobi

Kabupaten Wakatobi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Wangi-Wangi, dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003. Luas wilayahnya adalah 823 km² dan pada tahun 2003 berpenduduk 91.497 jiwa, terdiri dari laki-laki 44.843 jiwa dan perempuan 46.654 jiwa.
Wakatobi juga merupakan nama kawasan taman nasional yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan luas keseluruhan 1,39 juta hektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Wakatobi berdasarkan harga berlaku pada tahun 2003 sebesar Rp. 179.774,04,- juta, sedikit lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 160.473,67,- juta. Berdasarkan harga berlaku, PDRB per kapita Kabupaten Wakatobi pada tahun 2002 adalah sebesar Rp. 1.833.775,23,- menjadi Rp. 2.026.993,35,- pada tahun 2003 atau naik sebesar 10,54%.
 - Sekilas Wakatobi
Tahukah Anda bahwa Indonesia memiliki salah satu surga bawah laut paling indah di dunia? Surga bawah laut tersebut dikenal dengan Taman Nasional Wakatobi yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota Wakatobi adalah Wangi-Wangi. Kabupaten Wakatobi terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utama tersebut. Sebelum 18 Desember 2003, kepulauan ini disebut Kepulauan Tukang Besi dan masih merupakan bagian dari Kabupaten Buton. Secara astronomis, Kabupaten Wakatobi berada di selatan garis khatulistiwa dan seperti daerah lain di Indonesia, Wakatobi memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Taman Nasional Wakatobi yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta hektar, menyangkut keanekaragaman hayati laut dan karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
Keindahan dan kekayaan kawasan Taman Nasional Wakatobi sebenarnya sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. Konfigurasi kedalamannya bervariasi mulai dari datar sampai melandai ke laut dan di beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Bagian terdalam perairannya mencapai 1.044 meter.
Pariwisata bahari adalah aktivitas wisata yang sudah lama dikenal dan merupakan pariwisata andalan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi. Kekayaan biota laut ini tidak lain karena hamparan terumbu karang yang sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang berwarna-warni seperti bentuk slopflatdrop-offatoll dan underwater cave.
Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. Hyacinthus, Psammocora profundasaflaPavona cactusLeptoseris yabei, Fungia molucensisLobophyllia robustaMerulina ampliataPlatygyra versiforaEuphyllia glabrescensTubastraea frondesStylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp yang tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya.
Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan diantaranya (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.
Taman Nasional Wakatobi juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut seperti Angsa-Batu Coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek Melayu (Charadrius peronii) dan Raja Udang Erasia (Alcedo atthis) bersarang. Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman ini sebagai rumah mereka seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
Perairan Wakatobi memiliki tamu setia yang menjadikan perairan Wakatobi sebagai taman bermainnya, tamu itu tidak lain dan tidak bukan adalah ikan paus sperma (Physeter macrocephalus). Biasanya, kawanan paus sperma berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus. Tidak hanya itu Wakatobi juga menjadi tempat bermain ikan pari Manta (Manta ray) yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa. Pari Manta merupakan salah satu jenis ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan tropis.
Keberadaan 25 buah gugusan terumbu karang dan kedalaman yang ideal menjadikan perairan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi tempat yang ideal bagi berbagai jenis biota laut untuk tinggal, menjadikan penghuni laut di sini memiliki nilai estetika dan konservasi yang tinggi.
Secara spesifik Taman Nasional Kepulauan Wakatobi dikeliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km serta obyek wisata pantai yang sangat potensial untuk dikelola, tersebar di seluruh wilayah Wakatobi. Jadi bukan tanpa alasan jika kawasan pantai di Wakatobi sangat cocok untuk wisata seperti diving, snorkeling, berenang dan memancing.

Kuliner Ramadan

Hai para penikmat kuliner indonesia, tidak terasa waktu mengantarkan kita kembali pada bulan ramadan. dibulan ramadan tentu semua akan terasa spesial. Ngomong-ngomong soal ramadhan pasti nggak lengkap kalo kita nggak ngomong tentang kuliner khasnya, walaupun yang "khas" itu belum pernah saya cicip semuanya. Tapi ada baiknya saya berikan sedikit disini yang saya tau, untuk jadi referensi menu anda dikala berbuka :

1. Pisang Ijo

Menu kesukaan ane nih gan, :), merupakan kuliner asli dari Makassar, Sulawesi Selatan, dengan bahan dasar "pisang", dibalut adonan tepung kehijauan, lalu diberikan setumpuk es. Benar-benar mantap untuk berbuka puasa. he..

2. Kolak
Pasti tahu dong kolak ? kolak merupakan menu wajib saat berbuka puasa orang indonesia, selain rasa yang enak, kolak juga makanan pembuka yang pas untuk berbuka puasa, kolak memang menjadi menu favorit untuk berbuka puasa, tak peduli daerah mana di indonesia yang pasti kolak akan hadir di meja makan saat berbuka puasa. Banyak sekali jenis kolak, yang paling sering dibuat ya kolak pisang. he...

3. Es Cendol
Lanjut kecendol, ada yang nggak tau minuman ini? kebangetan deh... selain rasanya yang enak minuman ini paling sering hadir dimeja saat berbuka puasa. mungkin, he,,,


4.Es Kopyor
Es nikmat untuk pelepas dahaga, setelah seharian berpuasa, menyegarkan tenggorokan dengan es yang satu ini pastinya mantap! Tidak ada keterangan jelas darimana es yang satu ini, tetapi yang jelas es ini termasuk selera nusantara.
 
5. Es Teler
Menurut beberapa sumber, es teler diciptakan di Jakarta oleh seorang pedagang es campur gerobak di tahun 1980an. Campuran berbagai macam buah seperti apel, pepaya, melon, alpukat, juga agar-agar, dan campuran lainnya. Penampilannya sekilas mirip dengan es campur. Mantap dan menggoda selera .
 
6. Sop Buah
Selama ane mengelana sebagai mahasiswa, minuman yang paling sering ane santap ya sop buah ini. Terdiri dari campuran berbagai buah-buahan, ada apel, nangka, melon, mangga, semangka, alpukat, dll.


7. Jus Buah
Kalau jus buah pasti pada tahu, jadi nggak perlu ane jelasin... he...favorit ane jus alpukat


karena nggak terlalu ngerti jelasinnya, artikel dan gambar sebagian diambil dari para tetangga.

Masjid Peninggalan Kerajaan Islam Indonesia

Kali ini saya akan membeberkan peninggalan sejarah islam di Indonesia yaitu masjid-nya yang bisa jadi referensi wisata untuk kalian semua. mungkin sudah banyak yang tau atau sudah pernah mengunjunginya, silahkan simak artikel ini untuk mengingatkan wawasan anda.

1.Masjid Raya Baiturrahman - Banda Aceh



Sebelum dibangun kembali masjid raya Baiturrahman merupakan peninggalan kerajaan aceh pada abad 15 M, terletak dijatung kota ibukota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tepatnya dikota Banda Aceh. Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, kemudian pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah masjid sebagai penggantinya. Menurut referensi yang saya baca kubah masjid raya ini berjumlah 7 Buah. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut. Dan tahukah kamu ? waktu gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian Aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini, subhanallah.
















2. Masjid Agung Banten - Banten


Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Banyak loh para peziarah yang datang, bukan hanya dari banten dan jawa barat, tapi banyak juga dari daerah di pulau jawa. Yang menjadi ciri khas Masjid Agung Banten ini adalah atap bangunan yang bertumpuk lima mirip dengan pagoda china yang didesain oleh Tjek Ban Tjut. disamping itu ada juga menarah setinggi 24 meter yang terbuat dari batu bata dengan anak buah tangga berjumlah 83. Dahulu, selain digunakan sebagai tempat mengumandangkan adzan, menara ini juga digunakan sebagai tempat menyimpan senjata. Dan satu info lagi, di masjid ini terdapat kompleks pemakaman para sultan-sultan.




3.  Masjid Cirebon - Jawa Barat
Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau dikenal juga sebagai Masjid Agung Kasepuhan atau Masjid Agung Cirebon adalah sebuah masjid yang terletak di dalam kompleks Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Masjid dengan ciri khas yang terletak pada atapnya yang tidak memiliki kemuncakk atap sebagaimana yang lazim ditemui pada atap masjid-masjid di Pulau Jawa. Masyarakat Cirebon tempo dulu terdiri dari berbagai etnik. Hal ini dapat dilihat pada arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang memadukan gaya Demak, Majapahit, dan Cirebon.

4. Masjid Kudus - Jawa Tengah
Masjid Menara Kudus (disebut juga dengan Masjid Al Aqsa dan Masjid Al Manar) adalah sebuah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriah dengan menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid ini terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tentunya masjid ini mempunya ciri khas yaitu menara yang serupa atau mirip bangunan candi, dan tahukah anda bahwa mesjid ini adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya hindu. Dan untuk menyambut bulan ramadan biasanya masjid ini menjadi pusat keramaian pada festival dhandhangan. bagi yang belum tau festival ini ini saya kasih linknya. klik

5. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Konon katanya masjid ini dijadikan tempat berkumpul para wali yang menyebarkan agama islam dipulau jawa. Masjid ini didirikan oleh Raden Patah yaitu raja pertama kesultana Demak bersama para wali. Apasih yang menjadi daya tarik dari masjid ini, sampai-sampai masjid Agung Demak dicalonkan untuk menjadi Situs warisan Dunia UNESCO tahun 1995? Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung candra sengkala, yang dapat dibaca Naga Mulat Salira Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H. Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.



6. Masjid Sunan Ampel
Tak Banyak yang saya tau tentang masjid ini, hanya bebarapa artikel dari tetangga. Masjid Ampel adalah sebuah masjid kuno yang terletak di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid seluas 120 x 180 meter persegi ini didirikan pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel, yang didekatnya terdapat kompleks pemakakaman Sunan Ampel. Masjid yang saat ini menjadi salah satu objek wisata religi di kota Surabaya ini, dikelilingi oleh bangunan berarsitektur Tiongkok dan Arab disekitranya. Disamping kiri halaman masjid, terdapat sebuah sumur yang diyakini merupakan sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang meyakininnya untuk penguat janji atau sumpah.

7. Masjid Katangka
Masjid Al-Hilal atau lebih dikenal dengan nama Masjid Katangka adalah salah satu masjid tertua di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kenapa Dinamakan Masjid Katangka? karena berlokasi di kelurahan Katangka, kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Selain itu, masjid ini disebut Katangka, karena bahan baku dasar dari masjid tersebut diyakini diambil dari pohon Katangka. Dan ciri khas Masjid ini seperti memiliki satu kubah, atap dua lapis menyerupai bangunan joglo. Bangunan ini juga memiliki empat tiang penyangga, yang berbentuk bulat dan memiliki ukuran yang besar dibagian tengah. Jendela masjid ini berjumlah enam serta memiliki lima pintu. Atap dua lapis berarti dua kalimat syahadat, empat tiang berarti empat sahabat nabi, jendela bermakna rukun iman ada enam dan lima pintu bermakna rukun Islam. Bagian kubah dipengaruhi oleh arsitektur Jawa dan lokal, tiang dipengaruhi oleh budaya Eropa, sedangkan bagian mimbar sangat kental dengan pengaruh kebudayaan China, ini terlihat pada atap mimbar yang mirip bentuk atap klenteng. Di sekitar mimbar juga masih terpasang keramik dari Cina yang konon dibawa oleh salah satu arsiteknya yang berasal dari sana.Ciri khas lainnya, dan ini terjadi di hampir seluruh bangunan kuno adalah pada bagian dinding yang terbuat dari batu bata itu cukup tebal, yakni mencapai 120 sentimeter (cm). Penyebab utamanya karena masjid ini juga pernah dijadikan sebagai benteng pertahanan saat Raja Gowa melawan penjajah. Masjid Katangka ini sudah mengalami renovasi sebanyak 6 kali.



8. Masjid Sultan Ternate
Masjid Sultan Ternate adalah sebuah masjid yang terletak di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Masjid ini menjadi bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan timur Nusantara ini. Kesultanan Ternate mulai menganut Islam sejak raja ke-18, yaitu Kolano Marhum yang bertahta sekitar 1465-1486 M. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500), yang makin memantapkan Ternate sebagai Kesultanan Islam dengan mengganti gelar Kolano menjadi Sultan, menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan, memberlakukan syariat Islam, serta membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. Sementara arsitekturnya mengambil bentuk segi empat dengan atap berbentuk tumpang limas, di mana tiap tumpang dipenuhi dengan terali-terali berukir. Arsitektur ini nampaknya merupakan gaya arsitektur khas masjid-masjid awal di Nusantara, seperti halnya masjid-masjid pertama di tanah Jawa di mana atapnya tidak berbentuk kubah, melainkan limasan.


mohon koreksi jika ada salah penulisan kata.

Mengenal lebih jauh Rujak di Nusantara


Kuliner yang satu ini terbilang unik karena hampir di setiap daerah di Indonesia panganan ini muncul dengan beragam bentuk dan rasa. Adalah rujak yang merupakan makanan tradisional yang biasanya terbuat dari campuran berbagai macam sayuran atau buah dan dibubuhi bumbu atau kuah. Rujak mudah ditemukan dan dijajakan di mana saja di daerah Indonesia. Bahkan rujak melanglang buana sampai di Malaysia, dan Singapura. Di dua negara itu rujak disebut "rojak". Di bawah ini Goindonesia merangkum beberapa jenis rujak yang ada di Indonesia.

Rujak Soto

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak soto termasuk masakan khas dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Masakan ini lebih merupakan paduan unik antara Rujak Cingur dengan Soto Babat.Biasanya rujak disajikan terlebih dahulu, kemudian disiram dengan kuah soto berikut babatnya. Rasanya juga khas, ada unsur soto sekaligus rasa rujak dengan aroma terasinya.

Rujak Petis

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak Petis merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah timur pulau Jawa. Rujak petis biasanya terdiri dari irisan timun, bengkuang, mangga muda, kedondong, tahu, kecambah/ tauge, dan kangkung. Semua bahan tadi disajikan dengan siraman resep saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, gula merah, pisang muda, dan air.Di daerah Jawa Timur, selain petis yang biasa digunakan untuk bumbu Rujak petis, ada juga yang menggunakan petis Madura yang berwarna kemerahan. Rujak petis biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.

Rujak Gobet

Rujak Gobet adalah salah satu makanan tradisional Jawa (Malang). Rujak ini biasanya di sajikan pada acara Telonan atau Tingkepan wanita yang sedang hamil. Rujak ini terdiri dari beraneka ragam buah-buahan, seperti bengkowang, nanas, pencit, blimbing, jambu, babal (nangka muda), asem dan masih banyak lagi lainya. Jadi, rasa rujak gobet ini nano-nano, karena di aduk dan dicampur menjadi satu. Suguhan Rujak Gobet menjadi menarik, enak, karena menyatukan beragam buah yang berbeda rasa, warna, serta asalnya.

Rujak Kuah Pindang

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak Kuah Pindang merupakan kuliner khas Bali tersebut memiliki cita rasa yang unik. Pedas, kecut, gurih dan sedikit amis. Rujak berkuah ini disajikan dengan isian buah-buahan, seperti mangga muda, pepaya muda, jeruk Bali, dan kedondong. Dalam penyajiannya, buah harus dipotong tipis-tipis agar kuah dapat meresap.Kuah rujak ini terbuat dari rebusan kepala ikan. Jadi, tak usah heran jika baunya agak amis. Meski terkesan amis dan bau, rujak kuah pindang memiliki rasa yang beda.

Rujak Ice Cream

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak Ice Cream merupakan rujak dengan perpaduan dari buah-buahan segar, es krim dan disiram dengan bumbu rujak petis yang tingkat kepedasannya bisa di sesuaikan dengan selera kita. Pokoknya rasa manis, asam, pedas semuanya berpadu rasa dalam Rujak Ice Cream ini. Disajikan dalam gelas bening yang menarik, di dalamnya terdapat buah-buahan seperti mangga muda, jambu, nanas, kedondong, dan bangkuang di potong kotak-kotak, di atasnya diberi beberapa scope es putar kemudian dilumasi sambal rujak gula jawa (gula merah) dan ditaburi kacang goreng.

Rujak Bulung

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Sama seperti rujak kuah pindang, rujak bulung juga berasal dari Bali. Rujak ini berbahan dasar rumput laut yang dicampur dengan garam, cabe rawit, terasi, kencur, kelapa parut dan kuah pindang. Rujak bulung dapat dijumpai di salah satu kedai di sekitar Jalan Blambangan.

Rujak Mata Sapi

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak jenis ini mungkin hanya bisa Anda jumpai di daerah Bangkalan Madura saja. Pasalnya, Rujak mata sapi terkenal di sana berkat warung kecil di jalan KH Mohammad Kholil, Desa Demangan, .Adalah Warung Marinten, sebuah warung sederhana yang telah buka sejak awal 80- puluhan lalu yang sampai sekarang masih tetap ramai dikunjungi para pembeli. Pelanggan Warung Marinten pun berasal dari semua golongan, dari abang becak hingga pejabat di birokrasi Bangkalan-Madura Warung Marinten merupakan satu-satunya penjual rujak mata sapi dan kuliner uniknya tersebut terkenal hingga keluar Bangkalan.

Rujak Bubur

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Masih di tanah madura, ada satu lagi variasi dari rujak yaitu Rujak Bubur. Warga Madura biasa menyebut Rujak Bubur ini sebagai jek tajun. Penganan ini merupakan menu makan malam, usai berbuka puasa dan selepas sholat tarawih. Salah satu warung yang menjual rujak jenis adalah warung Liana yang berada di pojok lintasan Jl Jingga dan Jl Purba, yang jaraknya cukup dekat dengan Taman Arek Lancor, jantung kota Pamekasan. Warung rujak milik Liana ini cukup dikenal warga kota Pamekasan, Madura.
Rujak bubur ini dibuat pertama kalio dengan mengulek racikan bumbu rujak berupa campuran lombok, petis, kacang goreng, dan irisan pisang mentah diatas cobek besar. Setelah halus, ditambahkan irisan cingur rebus, kecambah, irisan kacang panjang, dan irisan rumput laut. Tak lupa juga ditambahkan cacahan mentimun dan kripik singkong. Usai mengulek rujak, terlebih dahulu menuang bubur bawang keatas wadah. Bisa berupa piring, bisa pula berupa talam daun pisang. Diatas bubur bawang inilah, lalu diburkan rujak.

Back To Top