Lain
air terjun Banyumas, lain pula Air Terjun Grojokan Sewu, Tawamangu, kenapa? Ya walaupun
keduanya sama-sama merupakan air terjun, namun
keduanya mempunyai perbedaannya. Perbedaanya itu bukanlah letak,
ketinggian, atau yang lainnya yang tentu saja berbeda, melainkan mitosnya.
Kalau air terjun Banyumas bermitoskan akan cepat
mendapat jodoh jikalau kita ke sana, air terjun Grojokan Sewu ini justru kebalikannya
karena apabila kita kesana bersama pacar, nah pacar kita itu akan pergi untuk
selamanya alias putus hubungan di tengah jalan.
Jadi begini tidak jauh
dari lokasi air terjun itu ada sebuah jembatan yang menghubungkan sisi kanan
dan sisi kiri dari komplek lokasi wisata air terjun Gerojogan Sewu. Jembatan itu memisahkan aliran sungai kecil
dari air terjun tersebut. Dan Jika pengunjung ingin ke sebrang, maka harus
melewati jembatan kecil ini.
Nah, mitos dari Gerojokan Sewu itu adalah “apabila
sepasang kekasih datang ketempat ini untuk berpacaran lalu menyebrang melalui
jembatan tersebut, maka hubungannya tidak akan lama atau mungkin akan
putus dan tidak akan sampai di pelaminan”.
Sebenarnya ini hanyalah mitos, tapi terserah Anda mau
mempercayainya atau tidak. Mitos ini sebenarnya sudah sangat terkenal di
tanah jawa, bagi yang percaya mungkin akan menghindar untuk menjadikan air
terjun tawangmangu yang berada di Karang Anyar, Solo, Jawa Tengah ini sebagai tempat berpacaran.
Namun bagi yang tidak percaya akan mitos ini banyak pula pasangan kekasih yang
menjadikan tempat ini sebagai lokasi menjalin kasih bagi mereka.
|
foto: www.fotopedia.com |
Yup, itulah Grojokan Sewu di Tawangmangu yang
merupakan sebuah kota kecil terletak di bawah lereng Gunung Lawu. Eksotisnya air
terjun ternyata mempunyai mitos yang sedikit “mengerikan” bagi kita
yangmempunyai pasangan. Namun
terlepas dari itu, Tawamanggu ini merupakan
andalan dari kabupaten Karanganyar Jawa Tengah sebagai salah satu tempat tujuan
wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun
mancanegara
Tawangmangu, dengan Grojokan Sewunya dikenal sebagai
obyek wisata pegunungan di lereng barat Gunung Lawu yang dapat ditempuh dengan
kendaraan darat selama sekitar satu jam dari Kota Surakarta (Solo). Tempat ini sudah
dikenal sebagai tempat wisata dari sejak masa kolonial Belanda.
|
foto: www.kaskus.com |
Soal asal muasal nama air terjun itu sendiri diambil
dari bahasa jawa kata “Gerojokan” artinya
adalah air terjun atau water fall jika dalam bahasa inggris. Sedangkan
kata “Sewu” berarti seribu. Namun secara harafiahnya, Gerojokan
Sewu disini bukan berarti Air terjun ini jumlahnya ada seribu buah.
Dengan ketinggian dari air terjun ini
yang diperkirakan ketinggiannya sekitar 80 m yang merupakan air terjun
tertinggi di Jawa Tengah. Sedang untuk mencapainya kita harus menuruni sekitar
1000 an anak tangga. Di tempat
tetirah ini tersedia berbagai sarana pendukung wisata seperti kolam renang dan
berbagai bentuk penginapan. (berbagai
sumber)
0 comment:
Posting Komentar