-->

Air Terjun Grojogan Sewu Tawangmangu

Mengunjungi wisata alam di daerah Tawangmangu, Jawa Tengah. Ada air terjun yang cukup terkenal, yaitu Air Terjun Grojogan Sewu yang berada di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, Tawangmangu. Tidak sekedar bermain air atau melihat air yang jatuh dari ketinggian 81 meter tersebut, tetapi juga panorama hutan alami di kaki Gunung Lawu, Kabupaten Karangayar, Jawa Tengah.
Namanya memang menggunakan kata sewu yang berarti seribu, tetapi kenyataannya hanya ada satu air terjun utama dan beberapa air terjun kecil mengalir di sekitarnya. Ada larangan untuk tidak melihat air terjun ini dari dekat sebab melewati bebatuan yang licin.
Perjalanan ke tempat wisata tersebut menghadirkan suasana alam yang begitu kental, didominasi oleh tumbuhan pinus dan kera ekor panjang, serta deru air terjun yang bisa terdengar jelas. Potensi wisata tersebut menjadi daya tarik Air Terjun Grojogan Sewu selain air terjunnya yang indah yang dikenal sebagai air terjun tertinggi ke-12 di Indonesia dan tertinggi pertama se-Jawa Tengah.

Kera Liar hingga Flying Fox

Wisatawan dapat melihat kera-kera dari jarak dekat karena banyak kera liar yang dibiarkan lepas begitu saja. Tetapi, berhati-hatilah sebab mereka suka merebut makanan yang dibawa wisatawan. Tak heran jika “pertarungan sengit” antara manusia versus kera yang sedang memperebutkan tas wisatawan hingga sobek akan terjadi di tempat ini. Meski demikian, di lokasi Air Terjun Grojogan Sewu ini memiliki hawa sejuk, sehingga terasa nyaman ketika dikunjungi. Selain menikmati kera-kera liar berkeliaran para wisatawan pun dapat menikmati kolam renang dengan air khas pegunungan yang dingin, serta permainan flying fox yang bisa menjadi alternatif wisata di tempat ini.

10 Tempat Wisata di Jawa Tengah

Jawa Tengah adalah provinsi yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Karena lokasinya yang berada di tengah, provinsi ini sering kali digunakan sebagai tempat istirahat bagi orang yang melakukan perjalanan dari Jawa Barat menuju Jawa Timur. Provinsi yang merupakan pusatnya budaya Jawa ini juga mempunyai banyak tempat wisata menarik. Apa saja tempat wisata di Jawa Tengah yang harus dikunjungi?

1. Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng
Dataran Tinggi Dieng
Berlokasi sekitar 30 KM dari Wonosobo, Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan gunung api raksasa yang mempunyai beberapa kawah dan candi-candi Hindu kuno. Karena berada pada ketinggian 2,000 meter, Dataran Tinggi Dieng mempunyai suhu yang sangat dingin. Pada siang hari, suhu udara dapat mencapai 15 derajat Celsius dan 10 derajat Celsius pada malam hari. Dataran Tinggi Dieng dikelola sebagai tempat wisata di Jawa Tengah secara bersama oleh Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.

2. Taman Wisata Air Panas Guci

Taman Wisata Air Panas Guci
Taman Wisata Air Panas Guci
Taman Wisata Air Panas Guci berlokasi di Tegal, Jawa Tengah. Untuk dapat mencapai lokasi Taman Wisata Air Panas Guci, Anda harus berkendara ke arah selatan dalam jarak tempuh sektiar 40 KM dari kota Tegal, atau sekitar 30 KM dari Slawi. Seperti halnya tempat wisata air panas alami yang lain, air panas di Taman Wisata Air Panas Guci yang berlokasi di kaki Gunung Slamet ini juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Fasilitas wisata yang terdapat di kawasan wisata seluas 210 hektar ini yaitu kolam renang air panas, wisata hutan, penginapan, perkemahan, sampai dengan lapangan tenis dan lapangan sepak bola.

3. Kepulauan Karimunjawa

Kepulauan Karimunjawa
Kepulauan Karimunjawa
Kepulauan Karimunjawa berlokasi di utara kota Jepara dan Semarang. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau, yang mana hanya 5 pulau saja yang berpenghuni. Kepulauan Karimunjawa adalah salah satu tempat wisata di Jawa Tengah yang paling terkenal karena keindahan laut dan pantai yang ditawarkannya. Selain wisata pantai, Anda juga dapat bermain dengan penyu dan hiu di Kepulauan Karimunjawa. Untuk dapat berkunjung ke kawasan wisata ini, Anda harus memperhatikan jadwal kapal dengan baik, jangan sampai ketinggalan!

4. Candi Borobudur

Candi Borobudur
Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah tempat wisata di Jawa Tengah yang paling banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Candi Borobudur adalah candi Buddha yang paling besar di dunia sehingga mengundang minat banyak wisatawan yang tertarik dengan wisata budaya dan wisata religi. Berlokasi sekitar 40 KM di sebelah barat laut Yogyakarta, Candi Borobudur mempunyai koleksi relief Buddha yang paling lengkap di dunia. Candi Borobudur adalah model mini dari alam semesta dan dibangun pada tahun 770 Masehi sebagai tempat beribadah dan memuliakan Buddha.

5. Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa berlokasi di pusat kota Ambarawa, sekitar 20 KM dari Semarang. Sebelum beralih fungsi menjadi sebuah museum, Museum Kereta Api Ambarawa dulunya merupakan sebuah stasiun kereta api yang berjaya pada masa lalu. Sesuai dengan namanya, Museum Kereta Api Ambarawa mempunyai koleksi kereta api yang unik dan lengkap di antaranya 21 kereta uap, alat telegraf morse, telepon antik, perabotan antik, dan juga bel antik. Koleksi kebanggan milik Museum Kereta Api Ambarawa adalah kereta uap bergerigi yang hanya ada 3 di seluruh dunia

6. Pantai Marina

Pantai Marina
Pantai Marina
Pantai Marina yang dimaksud bukanlan Pantai Marina yang ada di Batam, melainkan Pantai Marina yang ada di Semarang. Pantai Marina merupakan salah satu tempat wisata di jawa Tengah yang paling ramai dikunjungi wisatawan lokal karena hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari Bandara Internasional Semarang, yaitu Bandara Ahmad yani. Di Pantai Marina Anda dapat bermain perahu, memancing, balapan mobil mainan, berenang, hingga berjalan-jalan di kebun buah naga.

7. Puri Maerokoco

Puri Maerokoco
Puri Maerokoco
Apa itu Puri Maerokoco? Puri Maerokoco adalah taman mini versi Jawa Tengah yang berlokasi di Semarang. Sekarang ini Puri Maerokoco telah menjadi sebuah tempat wisata yang mempunyai nilai-nilai edukasi dan budaya, sehingga banyak orang tua yang membawa anak mereka ke tempat ini. Puri Maerokoco juga sering kali disebut-sebut sebagai cara mudah keliling Jawa Tengah karena menampilkan berbagai rumah adat dari seluruh penjuru Jawa Tengah. Selain rumah adat, Puri Maerokoco juga mempunyai fasilitas wisata berupa kolam pemancingan, sepeda air, kereta, pasar apung, bianglala, perahu, dan lain-lain. Puri Maerokoco buka dari jam 8 pagi sampai dengan jam 6 sore dengan harga tiket masuk seharga 10,000 Rupiah.

8. Desa Wisata Tlogoweru

Desa Wisata Tlogoweru
Desa Wisata Tlogoweru
Desa Wisata Tlogoweru berlokasi di Demak, Jawa Tengah. Apa yang spesial dari desa ini sehingga menjadi salah satu tempat wisata yang harus dikunjungi di Jawa Tengah? Desa Wisata Tlogoweru terkenal dengan burung hantunya yang sangat banyak. Burung hantu ini dahulu kala dikembangkan untuk mengurangi dan memberantas hama berupa tikus yang sangat merusak tanaman jagung. Selain berhasil mengendalikan hama tikus, burung hantu ini juga mengubah kawasan ini menjadi sebuah kawasan wisata yang penuh inovasi dan unik. Selain dapat melihat ratusan burung hantu terbang bebas, Anda juga dapat melihat bagaimana cara merawat burung hantu. Desa Wisata Tlogoweru juga mempunyai peraturan yang unik yaitu dilarang menembak burung, bila melanggar Anda akan didenda sebesar 2,500,000 Rupiah.

9. Pantai Kartini

Pantai Kartini
Pantai Kartini
Pantai Kartini adalah sebuah tempat wisata yang berlokasi di Jepara, Jawa Tengah. Kawasan seluas lebih dari 3 hektar ini juga merupakan tempat transit dan penghubung bagi mereka yang ingin berwisata ke Kepulauan Karimunjawa. Pantai ini juga disebut sebagai pantai permandian karena pantai ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pantai Kartini mempunyai beberapa jenis wahana di antaranya kebun binatang, area bermain anak-anak, panggung hiburan, penyewaan perahu, dan lain-lain.

10. Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah berlokasi di kota Semarang. Masjid yang mulai dibangun pada tahun 2001 ini diresmikan pada tahun 2006 dan merupakan masjid terbesar dan termegah di provinsi Jawa Tengah. Bangunan masjid sendiri merupakan gabungan dari arsitektur Islam, Romawi, dan Jawa. Fasilitas yang dimiliki Masjid Agung Jawa Tengah di antaranya museum, studio radio, Al Quran raksasa, payung elektrik, dan lain-lain

5 Tempat Di Indonesia Yang Di Akui Sebagai Situs Warisan Dunia

Tidak mudah untuk masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Program ini dikelola UNESCO World Heritage Committee, yang terdiri dari 21 kelompok (21 state parties) yang dipilih oleh Majelis Umum (General Assembly) dalam kontrak 4 tahun. 


Program ini bertujuan untuk mendaftar dan melestarikan semua tempat penting di dunia sebagai warisan yang perlu dijaga keberadaannya. Nah, berikut adalah 5 Tempat Di Indonesia Yang Di Akui Sebagai Situs Warisan Dunia, berdasarkan data yang dirilis di situs resmi UNESCO. Mari kita simak bersama!
 
1.Borobudur

Borobudur

Borobudur adalah salah satu candi Buddha yang terkenal di dunia. Dibangun sekitar abad ke-8 dan ke-9, candi megah ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Situs bersejarah yang dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra ini berhasil dipulihkan dengan bantuan UNESCO pada tahun 1970.

Restorasi terbesar yang dilakukan pada monumen bersejarah ini dilaksanakan antara tahun 1975 dan 1982 oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO, menyusul ditetapkannya Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Hebatnya lagi, Borobudur juga diketahui memiliki ansambel terlengkap dan terbesar dari relief Buddha di dunia.
 
2.Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo

Pulau-pulau vulkanik ini dihuni oleh sekitar 5.700 kadal raksasa yang disebut Komodo. Tak ada tempat lain di dunia yang lebih menarik, selain Taman Nasional Komodo, bagi para ilmuwan yang ingin belajar teori evolusi. Taman nasional yang terletak di antara Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat ini mencakup tiga pulau besar; Pulau Komodo, Padar, dan Rinca, serta 26 pulau lainnya yang berukuran lebih kecil.

Taman Nasional Komodo resmi diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991. Pada tanggal 6 Maret 1980, kawasan ini dinyatakan sebagai sebagai Taman Nasional Komodo dan juga sebagai Cagar Manusia dan Biosfer pada tahun 1977. Selain memiliki Komodo sebagai satwa langka yang wajib untuk dilindungi, taman nasional ini juga mempunyai salah satu gugusan terumbu karang yang terindah di bumi.
 
3.Prambanan

Prambanan

Dibangun pada abad ke-10, ini merupakan candi terbesar yang didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa besar Hindu (Siwa, Wisnu dan Brahma), dan tiga candi lainnya yang didedikasikan untuk hewan yang melayani mereka.

Kompleks candi ini terdiri dari Candi Prambanan (yang juga disebut Candi Loro Jonggrang), Candi Sewu, Bubrah, dan Lumbung. Candi Prambanan sendiri adalah kompleks candi yang terdiri dari 240 candi. Kompleks candi ini dibangun selama masa kejayaan dinasti Sailendra di Jawa pada abad ke-8. 
Diakui sebagai Situs Warisan Dunia  UNESCO pada tahun 1991, Prambanan merupakan situs candi Hindu terbesar di Indonesia, dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
 
4.Sangiran

Sangiran

Sangiran adalah situs penggalian arkeologi di Jawa yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1996. Sangiran terletak di Jawa Tengah, sekitar 15 kilometer di sebelah utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo. Penggalian di Sangiran dilakukan antara tahun 1936 sampai 1941 yang mendorong adanya penemuan fosil manusia purba. 
 
Di kawasan ini, para ilmuwan menemukan 50 fosil Meganthropus palaeo dan Pithecanthropus erectus/Homo erectus. Oleh karena itu, Sangiran dianggap sebagai salah satu situs kunci untuk memahami evolusi manusia. Menurut laporan UNESCO (1995), para ilmuwan menyebut Sangiran sebagai salah satu situs paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia.
 
5.Hutan hujan tropis Sumatra

Hutan hujan tropis Sumatra

Pada tahun 2004 lalu, kawasan hutan hujan tropis di Sumatra ini diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Kawasan hutan hujan tropis seluas 2,5 juta hektar ini terdiri dari tiga taman nasional: Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. 

Situs ini memiliki potensi besar untuk program konservasi jangka panjang dari biota khas Sumatera, termasuk beberapa spesies yang terancam punah. Kawasan lindung ini telah menjadi rumah bagi sekitar 10.000 spesies tanaman, termasuk 17 marga endemik; lebih dari 200 spesies mamalia; dan sekitar 580 jenis burung.

Inilah 5 Tempat Di Indonesia Yang Di Akui Sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Selain kelima tempat di atas, sistem pengairan subak di Bali juga diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO yang perlu dilestarikan keberadaannya.

20 Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia bagian 2

Indonesia memiliki banyak tempat yang terletak di ketinggian dan mempunyai keindahan yang sangat sayang apabila dilewatkan. 


Dan berikut ini 20 Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia bagian kedua yang layak didatangi, baik gunung maupun non gunung. Dijamin tidak akan menyesal walau setelahnya lelah mendera.


8. Gunung Merbabu, Jawa Tengah

Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia

Gunung yang terletak di Jawa Tengah ini memiliki ketinggian 3.142 mdpl. Untuk menuju puncak Merbabu kamu bisa melalui 4 jalur yaitu Thekelan, Cuntel, Wekas dan Selo.
Pendakian gunung Merbabu akan memanjakan matamu. Jika kamu memilih jalur pendakian lewat Selo kamu bisa menemui padang savana yang mirip bukit di film Teletubies.

9. Gunung Merapi, Jawa Tengah

Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia

Gunung berapi teraktif di dunia ini menawarkan keindahan yang unik saat didaki. Terutama setelah meletus pada tahun 2010 lalu.Sepanjang perjalanan kamu akan merasa seperti dibawa ke dunia lain, dunia yang berselimut pasir dan kering. Tapi ketenangan di camp Pasar Bubrah dan serunya perjuangan melawan pasir dan kerikil menuju puncak Merapi pasti tidak akan bisa terlupakan.
10. Gunung Ungaran, Jawa Tengah

Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia

Gunung Ungaran kerap dikenal sebagai Gunung untuk pemula karena ketinggiannya yang tidak begitu ekstrim, hanya sekitar 2050 mdpl.Mendaki Gunung Ungaran kamu akan dimanjakan dengan suasana hijau perkebunan teh dan dinginnya udara.

Jalur pendakian akan dimulai dengan jalan landai, namun berubah menjadi cukup menantang setelah trek kebun teh.Dibutuhkan kurang lebih 4 jam untuk sampai ke puncak. Sebagai hadiah, kamu bisa melihat sunrise indah dari Tugu Banteng.
 
 
11. Kawah Ijen, Banyuwangi Jawa Timur

Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia

Kawah Gunung Ijen, di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur sangat cocok didatangi bagi kamu para pecinta alam. Jalan kaki yang harus ditempuh pengunjung berjarak tiga kilometer dari pos akhir Paltuding melalui jalan setapak yang berpasir. Tapi pemandangan yang menanti sangatlah indah.  
 
Menariknya, Gunung Ijen pernah menghasilkan lava yang berwarna kebiruan. Ini disebabkan oleh tingginya kadar sulfur yang dihasilkan oleh kawah yang masih aktif ini. 

12. Bukit Penanjakan Bromo, Jawa Timur

Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia

Lewat bukit Pananjakan kamu bisa melihat pemandangan Gunung Bromo. Tinggi bukit ini 2.770 mdpl, lebih tinggi dari Gunung Bromo yaitu 2.329 mdpl.Menuju Pananjakan, kita harus melewati gurun pasir yang menguji kemampuan kaki. 

Untuk mendaki bukit Pananjakan kamu memerlukan waktu sekitar 2,5 jam dari basecamp pendakian Cemorolawang. Saat cuaca bersahabat, kita bisa mendapatkan pemandangan Matahari terbit yang sangat cantik.

13. Bukit Kars Kepulauan Wayag, Raja Ampat 

Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia

Siapa sih yang nggak kenal dengan keindahan dan eksotisme Raja Ampat? Gambar-gambar indahnya raja Ampat sudah sangat sering mampir di mata kita.Bukit Wayag, adalah bukit karst yang layak kamu daki untuk mendapatkan pemandangan indah ini. 

Pendakian bukit karst yang menantang hanya akan memakan waktu 15 - 20 menit, tapi medan karst yang licin bisa menyulitkanmu. Namun percayalah, pemandangan seindah ini akan membuatmu lupa akan rasa lelah di kaki dan lengan.

Nah, itulah 20 Surga Dunia Yang Ada Di Indonesia bagian kedua, tertarik berkunjung kesana?

Candi Pawon Candi Tempat Menyimpan Senjata Raja

Sementara sebagian besar candi dibangun sebagai tempat pemujaan atau pun makam maka Candi Pawon ternyata memiliki fungsi yang lain yaitu dibangun sebagai tempat penyimpanan senjata. Senjata tersebut dikenal dengan nama vajranala, yaitu senjata Raja Indera dalam mitologi India yang konon bentuknya serupa halilintar. Candi Pawon yang keberadaannya disebut-sebut di dalam prasasti Karang Tengah (824 M) berlokasi di Desa Brojonalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Pawon yang kokoh disebut-sebut sebagai bagian dari Candi Borobudur sebab reliefnya dipercaya sebagai permulaan relief Candi Borobudur.

Perihal nama candi ini, terdapat banyak penafsiran menyangkut asal-usulnya. J.G. de Casparis, menafsirkan nama Pawon berasal dari bahasa Jawa, yaitu 'awu' yang berarti abu. Kata tersebut kemudian mendapat awalan 'pa' dan akhiran 'an' yang menunjuk pada suatu tempat, yaitu perabuan. Sementara itu, dalam bahasa Jawa percakapan, kata 'pawon' mempunyai arti dapur. Candi Pawon juga memiliki nama lain, yaitu Candi Bajranalan, nama tersebut diduga berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu 'vajra' yang berarti halilintar dan kata 'anala' yang artinya api.

Bangunan suci Buddha ini berjarak tepat 1.750 m dari Candi Borobudur yang super megah itu dan 1.150 m dari Candi Mendut. Lokasinya berada tepat di antara kedua candi itu. Kemiripan motif pahatan atau relief pada ketiga candi tersebut dan letaknya yang berada pada satu poros garis lurus menjadi dasar asumsi bahwa jelas ada keterkaitan yang kuat di antara ketiganya. Poerbatjaraka berpendapat bahwa Candi Pawon merupakan upa angga (bagian dari) Candi Borobudur. Penelitian secara lengkap pada reliefnya menunjukkan bahwa relief pada Candi Pawon merupakan permulaan relief dari Candi Borobudur.

Berbahan batu gunung api, Candi Pawon merupakan monumen Buddha yang dibangun dengan menggabungkan seni arsitektur Hindu Jawa kuno dan India. Candi yang pernah dipugar tahun 1903 dan selesai pada 1904 ini memiliki fitur teras dan tangga yang terbilang lebar. Anda akan disuguhi beragam hiasan stupa dengan relief pada dinding bagian luarnya berupa pohon hayati (kalpataru) yang diapit dengan pundi-pundi dan kinara-kinari. Kinari adalah sebentuk makhluk setengah manusia setengah burung dimana ia berkepala manusia tapi berbadan burung.

Telaga Warna Dieng Keindahan Fenomena Alam di Dataran Tinggi Dieng

Dataran tinggi Dieng memiliki sejuta keindahan yang memukau. Kawasan ini selain dihiasi hijaunya pepohonan dan candi bercorak Hindu yang indah, juga berdiam sebuah bingkisan alam nan indah bernama Telaga Warna Dieng. Berlokasi di Kecamatan Kejajar Wonosobo, telaga ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Untuk mencapainya dari Wonosobo Anda dapat berkendara sekira 25 km.

Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat. Anda juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang melingkupinya. Tidaklah lengkap menyambangi Dieng tanpa melihat langsung keindahan Telaga Warna Dieng. Selain itu dari sini Anda dapat melanjutkan mengunjungi Telaga Pengilon, Goa Sumur, Goa Semar, Goa Jaran, dan Kawah Sikendang ini.

Dinamakan Telaga Warna karena fenomena alam yang terjadi di tempat ini yaitu berupa pergantian warna air dari telaga tersebut. Terkadang berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi. Fenomena ini terjadi karena di dalam air tersebut terdapat kandungan sulfur cukup tinggi sehingga saat sinar Matahari mengenainya maka warna air telaga nampak berwarna warni. Anda bisa menyaksikan di tengah telaga terdapat letupan air mendidih seperti yang ada di Kawah Putih (Jawa Barat).

Keberadaan Telaga Warna Dieng juga sangat berguna bagi masyarakat sekitar. Mereka menggunakannya sebagai sumber irigasi untuk mengairi tanaman kentang yang menjadi komoditas utama di kawasan ini.

Candi Arjuna Warisan Sejarah Hindu di atas Bukit

Di sinilah eksotisme sejarah berusia ribuan tahun telah berharmoni bersama keindahan dan sejuknya udara pegunungan. Kompleks Candi Arjuna adalah candi bercorak Hindu peninggalan abad ke-7 yang teguh menantang dinginnya cuaca di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Mengunjungi Kompleks Candi Arjuna di ketinggian sekira 2.093 m dpl, mungkin dapat jadi pilihan wisata  budaya dan wisata alam sekaligus.

Hawa dingin pegunungan sudah akan terasa menggigit kulit setibanya di pintu masuk kawasan Kompleks Candi Arjuna bahkan pukul 9 pagi. Terlebih lagi, hujan baru saja selesai mengguyur tanah tempat bersemayamnya para dewa tersebut. Tak ayal, gugusan pegunungan dan bukit-bukit yang gagah sebagai latar belakang candi pun tertutup kabut. Semakin siang, kabut kian surut dan hilang menampilkan pemandangan utuh gunung yang nampak hijau di kejauhan. Seolah tak terpengaruh segala perubahan cuaca dan musim selama ribuan tahun lamanya, beberapa candi yang berada dalam satu kompleks itu tetap kokoh  berdiri.

Dibangun pada 809 M, Kompleks Candi Arjuna merupakan candi hindu tertua di Pulau Jawa dan tempat pemujaan Dewa Siwa. Hal ini didasarkan keberadaan Lingga dan Yoni di dalam candi utama. Selain itu, ditemukan pula beberapa arca, seperti Dewi Durga, Ganesha, dan Agastya yang kini tersimpan di Museum Kailasa.

Kompleks Candi Arjuna terdiri dari 5 candi yaitu, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, dan Candi Puntadewa. Secara arsitektur, Candi Arjuna mirip dengan candi di India selatan dan diduga mendapat pengaruh dari budaya India. Candi-candi yang terbuat dari batuan andesit tersebut tidak memiliki banyak relief pada dindingnya. Hanya ada relief ketiga Dewa Trimurti yaitu Siwa, Wisnu, dan Brahma yang dipahatkan di Candi Srikandi dan bukannya di candi utama.

Kompleks Candi Arjuna ini ditemukan pertama kali tahun 1814 oleh seorang tentara Inggris, yaitu van Kinsbergen. Saat ditemukan, candi-candi tersebut terendam air rawa-rawa, berbeda dari kebanyakan candi lain yang biasanya terendam tanah. Proses pengeringan air rawa baru dimulai lebih dari 40 tahun kemudian. Rumput hijau seperti karpet tampak tumbuh subur di pelataran candi, membingkai kerikil yang memenuhi pelataran terdekat dengan candi.

Tidak diketahui secara pasti siapa yang memberi nama candi-candi tersebut. Akan tetapi, hal yang pasti adalah bahwa nama-nama candi tersebut diberi nama sesuai tokoh pewayangan. Candi Arjuna adalah candi utamanya yang berhadapan dengan Candi Semar dengan bentuk memanjang beratap limasan. Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra berjejer ke samping sebelah kirinya.

Dalam kompleks wisata Dataran Tinggi Dieng terdapat 19 candi tetapi hanya delapan yang masih utuh berdiri.

Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Aliran Sungai Bengawan Solo terbendung di sebuah waduk raksasa seluas 8800 ha. Begitu besar waduk ini sehingga tampak jelas dari beberapa wilayah di Kabupaten Wonogiri. Inilah Waduk Gajah Mungkur yang begitu ikonik, letaknya sekira 3 kilometer dari pusat Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Pembuatan Waduk Gajah Mungkur pada 1970-an pernah menuai protes karena pemerintah harus menenggelamkan 50 desa dan membuat 60 ribu penduduk harus transmigrasi ke daerah Sitiung di Provinsi Sumatera Barat. Akan tetapi, kini masyarakat bisa merasakan manfaatnya, waduk mengairi sawah ke Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen, serta menghasilkan listrik untuk Wonogiri. Air waduk akan surut pada musim kemarau. Jika saat-saat ini tiba, masyarakat setempat akan memanfaatkannya untuk menanam tanaman semusim seperti jagung.
 
Waduk Gajah Mungkur pun perlahan disulap menjadi taman rekreasi yang menarik bagi pengunjung dan menghasilkan sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Aneka atraksi yang tersedia benar-benar melengkapi wisata keluarga. Pantas jika wisatawan setempat hingga luar kota menyempatkan singgah di sini ketika menyentuh Wonogiri.

Untuk mengabadikan peristiwa bedol desa, pemerintah daerah membuatkan Patung Bedol Desa di gerbang pintu taman rekreasi. Patung terdiri dari suami istri dan kedua anaknya. Tampak sang ayah mengangkat topi capingnya dan si anak sedang bergegas pergi ke sekolah, sementara sang ibu sedang menatap lirih sambil menggendong bayinya. Patung Bedol Desa menggambarkan betapa besar pengorbanan warga Wonogiri untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur.

Dari sisi lansekap, ini adalah waduk yang begitu menawan. Genangan air sangat cantik tatkala pemandangan bukit-bukit melatarinya. Di tepi waduk terdapat beberapa perahu kecil yang menambat, mengistrirahatkan nelayan yang puas mendapat banyak ikan nila dan patin dari perairan tersebut.

Di sisi utara waduk terdapat lapangan luas yang sering digunakan untuk area mendarat paralayang dan juga panggung pertunjukkan musik. Sekelilingnya merupakan jalanan dimana pedagang menjual beraneka macam makanan, souvenir, bahkan hewan peliharaan sekalipun. 

Back To Top